Bakpia merupakan camilan tradisional dan sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Salah satu kudapan paling legendaris, identik dengan Yogyakarta.
Ada berbagai jenis bakpia jogja yang enak beredar di pasaran. Awalnya, hanya model panggang isi kacang ijo yang kerap menjadi primadona, namun saat ini variannya sudah lebih beragam. Misalnya, dengan kombinasi isian coklat, keju, durian, nanas, green tea hinga rasa capucinno. Namun demikian, rasa original tetap menjadi favorit, karena rasanya klasik dan tetap terasa spesial.
Varian rasa kekinian di atas menarik perhatian masyarakat, khususnya bagi mereka yang senang mencoba rasa baru. Selain itu, cara pembuatannya pun saat ini telah banyak dikreasikan oleh masyarakat dan para produsen makanan. Jika selama ini kita hanya mengenalnya dengan metode dipanggang, kini juga dibuat dengan cara dikukus atau di steam.
Nah, Apa sih perbedaannya? Mari kita gali lebih dalam.
Metode Pembuatan
Bakpia dibuat dari campuran gula dan kacang hijau yang dibalut dengan tepung sebagai kulitnya lalu di proses dengan cara dipanggang. Setelah matang harus melalui proses pendinginan, agar matang secara sempurna.
Seiring waktu, mulai divariasikan dengan bahan lain sebagai isiannya, seperti coklat dan aneka cita rasa buah-buahan. Proses memasak isian ini harus benar-benar tanak dan tercampur rata, karena jika tidak akan membuat bakpia panggang mudah berjamur.
Sedangkan metode pembuatan dengan dikukus, (yang kini tengah digandrungi masyarakat dan wisatawan) merupakan bakpia berbahan dasar tepung terigu juga. Kombinasi bahan isian pun hampir sama dengan bakpia panggang. Hanya saja proses memasaknya berbeda, dengan cara dikukus atau di-steam.
Tekstur dan Varian Bakpia Jogja yang Enak
Bakpia panggang dibuat dengan proses pemanggangan dalam suhu tertentu sehingga menghasilkan kulit bakpia yang kering dan renyah. Hasil tekstur kulitnya, cenderung keras namun crunchy saat digigit. Walaupun kulit luarnya terasa keras namun dibagian isiannya tetap terasa lembut.
Pilihan isian metode panggang lebih beragam dibandingkan dengan dikukus, karena memiliki tekstur kering sehingga dapat dikombinasikan dengan berbagai isian seperti Kacang Ijo, Kacang merah, Coklat, Keju, Green Tea, Capucino, Durian, Nanas, dan lain sebagainya.
Sementara, dengan metode kukus, mempunyai tekstur kulit lembut dan moist karena proses memasaknya dengan cara dikukus. Isian bakpia juga terasa seperti pasta yang lumer di mulut saat di konsumsi. Misalnya bakpia jogja yang enak seperti rasa pandan cokelat, rasa khas pandan yang unik berpadu dengan tekstur lembut ditambah dengan cokelat lumer di bagian dalam.
Adapun pilihan varian isiannya diantaranya, coklat, keju, brownies, pandan, klepon. Diversifikasi rasa pada bakpia kukus belum sebanyak bakpia panggang, dikarenakan teksturnya cenderung lembab dan basah membuat pemilihan isian lebih disesuaikan.
Masa Simpan
Hasil dari metode panggang adalah teksturnya yang kering, sehingga mempunyai masa simpan berkisar antara 4-10 hari pada suhu ruang. Masa simpan ini lebih lama jika dibandingkan dengan model dikukus, masa simpannya paling lama 7 hari di suhu ruang.
Perlu kiranya menjadi catatan, bahwa pada kondisi tertentu seperti pengemasan bakpia panggang jika dalam kondisi panas, akan menyebabkan cepat basi, berjamur dan berkurang masa simpannya.
Pengemasan Produk
Bakpia panggang disusun dan dimasukan ke kedalam box persegi kecil yang desainnya tidak pernah berubah dari tahun ke tahun. Terkesan klasik, dan menjadi ciri khas.
Lain halnya dengan metode dikukus, pengemasannya didesain premium dengan menggunakan plastik disetiap satuannya, lalu di masukan ke dalam kotak persegi panjang dengan desain kekinian. Cara pengemasan ini membuat produk terlihat lebih aman, modern, brandable, dan higienis.
Walaupun terdapat perbedaan keduanya, namun cita rasa bakpia jogja yang enak tetap terasa dengan keunikan masing-masing. Pada akhirnya kembali kepada selera masing-masing konsumen.
Baca juga